Obama Pangkas Habis-habisan Gaji dan Bonus Perusahaan Bailout

23Oct09

Pemerintah AS dibawah kepemimpinan presiden AS Barack Obama membuat langkah dramatis dengan memangkas gaji dan kompensasi untuk perusahaan-perusahaan yang menerima dana talangan atau bailout dari pemerintah. Langkah itu diambil di tengah angka pengangguran AS yang kini mendekati 10% dan krisis finansial yang belum juga mereda.

Aturan ini dibuat oleh Kenneth Feinberg, yang merupakan ahli untuk kompensasi eksekutif dalam program Troubled Asset Relief Program senilai US$ 700 miliar.

Departemen Keuangan AS akan memangkas lebih dari setengah gaji petinggi dari 7 bank dan perusahaan otomotif yang telah menerima bailout. Aturan baru ini akan dikenakan untuk 5 eksekutif dan 20 petinggi lain dari perusahaan penerima bailout seperti American International Group (AIG), Bank of America (BoA), Citigroup, Chrysler Group LLC, Generam Motors Co dan GMAC LLC.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/10/2009), berikut ini adalah rincian dari aturan gaji dan bonus baru itu:

Gaji dan kompensasi tunai:

1. Rata-rata kompensasi tunai dipangkas lebih dari 90% untuk November dan Desember 2009, dibandingkan gaji tahunan 2008. Aturan ini berlaku untuk lebih dari 90% karyawan yang memiliki gaji pokok tunai dibatasi maksimal US$ 500.000. Tidak ada gaji yang telah dibayar pada tahun ini akan diminta lagi.

2. Gaji di atas US$ 500.000 harus dibayar dalam saham perusahaan yang harus dipegang untuk jangka waktu yang lama. Saham-saham ini boleh dijual secara dicicil sebanyak sepertiga dan tidak akan dimulai hingga tahun 2011, kecuali dana bailout dibayar lebih awal.

3. Bonus tunai yang didasarkan atas performa jangka pendek dilarang dan diganti dengan saham perusahaan yang harus dipegang dalam jangka waktu yang lama. Pembayaran tunai yang telah dijamin akan direstrukturisasi menjadi saham-saham jangka panjang untuk menyesuaikan insentif dengan performa perusahaan.

Read More



No Responses Yet to “Obama Pangkas Habis-habisan Gaji dan Bonus Perusahaan Bailout”

  1. Leave a Comment

Leave a comment